December 6, 2008

Optimis Saja Tidak Cukup

Kemaren gue nongkrong di depan kelas bareng ama anak2.
hal umum yang kita bicarain adalah : kuliah, persiapan menuju UN, dan ULUM

dari perbincangan yang panjang dan hangat (alah~ bahasa gue) gue mengambil keputusan sepihak bahwa, kayaknya semua temen-temen gue udah fixed mau masuk mana. udah fixed mau kemana. dan udah fixed ntar gede bakal jadi apa.
lah gue?
gue mau ULUM aja masih kelabakan.

kendala-kendala gue dalam milih jurusan itu sangat-sangatlah banyak.
pertama, gue ga tau cita-cita gue apa. gue orangnya moody. jadi rasanya tuh kok tiap hari beda-beda aja cita-cita gue.
kedua, dana. sekalipun nyokap bilang gapap gue mau ngambil apapun juga. tapi pastilah kepikiran. gue nggak mau ngeberatin enyak gue lagi.
ketiga, gue takut gue nggak kuat.

kata temen gue, "optimis, ochi!"
menurut gue, optimis isn't the only thing that can make you ready to face all of them.
menurut gue, apa jadinya kalo ktia cuma optimis dan optimis. good luck ga dateng cuma dengan kita jadi optimis kan.
optimis juga harus didukung dengan belajar yang tekun.
that is what i can't

gue ga kuat belajar lama-lama. gue ga kuat belajar mpe malem. gue bahkan ga kuat buka buku pelajaran di rumah.

gue bener-bener bingung.
gue mulai membiasakan diri gue belajar tiap malem sekarang.
tapi kok rasanya ga ada perubahan.
hmm... still keep studying.

No comments: